Plot adalah struktur rangkaian urutan dalam cerita, bagaimana bermula, apa inti cerita dan siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita. Plot menjadi penting dalam membuat komik karena tanpa plot nantinya cerita menjadi tidak jelas dan tidak terarah, selain itu konsistensi komikus akan dipertanyakan ketika di awal tidak terlebih dahulu mendefinisikan karakter dari tokoh komik yang akan dia buat, misal tokoh antagonis yang pemarah dan emosional tapi di adegan lain bersikap lembut dan mudah menangis. Dalam membuat plot bisa belajar dari komik yang sudah ada, misal komik Naruto, cerita dimulai dari Naruto kecil yang kesepian dan dijauhi warga Konoha, inti cerita adalah tentang perjalanan Naruto menemukan jatidiri dan memperjuangkan mimpinya menjadi Hokage. Karakter tokohnya juga konsisten, Naruto yang lugu, suka makan dan setia kawan, Sasuke yang pendiam dan dingin, Sakura yang emosional, Shikamaru yang penuh pertimbangan, Chouji yang tidak percaya diri, serta berbagai karakter lain yang telah disusun dengan baik oleh mangaka Naruto, Masashi Kishimoto.
2. Membuat Draft Dengan Pensil
Saat memulai membuat komik, gunakanlah pensil untuk meminimilisasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Buat draft berupa kotak frame, layout halaman, kemudian mulailah menggambar tokoh-tokoh di dalamnya, bagaimana posenya, ekspresinya dan di mana posisi balon kata (dialog) ataupun kotak keterangan narasi. Tambahkan juga beberapa efek penunjang seperti efek ledakan, efek untuk menunjukkan ekspresi marah, sedih dan sebagainya.
3. Membentuk Outline Gambar
Rapikan draft gambar pada poin 2 dengan drawing pen, untuk kotak dan bentuk-bentuk persegi lainnya dapat dibantu dirapikan dengan penggaris. Pastikan drawing pen tidak bocor, agar tidak malah merusak draft yang sudah dibuat.
8 Langkah yang Dapat Kamu Contoh untuk Membuat Komik
1. Membuat Plot
Plot adalah struktur rangkaian urutan dalam cerita, bagaimana bermula, apa inti cerita dan siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita. Plot menjadi penting dalam membuat komik karena tanpa plot nantinya cerita menjadi tidak jelas dan tidak terarah, selain itu konsistensi komikus akan dipertanyakan ketika di awal tidak terlebih dahulu mendefinisikan karakter dari tokoh komik yang akan dia buat, misal tokoh antagonis yang pemarah dan emosional tapi di adegan lain bersikap lembut dan mudah menangis. Dalam membuat plot bisa belajar dari komik yang sudah ada, misal komik Naruto, cerita dimulai dari Naruto kecil yang kesepian dan dijauhi warga Konoha, inti cerita adalah tentang perjalanan Naruto menemukan jatidiri dan memperjuangkan mimpinya menjadi Hokage. Karakter tokohnya juga konsisten, Naruto yang lugu, suka makan dan setia kawan, Sasuke yang pendiam dan dingin, Sakura yang emosional, Shikamaru yang penuh pertimbangan, Chouji yang tidak percaya diri, serta berbagai karakter lain yang telah disusun dengan baik oleh mangaka Naruto, Masashi Kishimoto.
2. Membuat Draft Dengan Pensil
Saat memulai membuat komik, gunakanlah pensil untuk meminimilisasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Buat draft berupa kotak frame, layout halaman, kemudian mulailah menggambar tokoh-tokoh di dalamnya, bagaimana posenya, ekspresinya dan di mana posisi balon kata (dialog) ataupun kotak keterangan narasi. Tambahkan juga beberapa efek penunjang seperti efek ledakan, efek untuk menunjukkan ekspresi marah, sedih dan sebagainya.
3. Membentuk Outline Gambar
Rapikan draft gambar pada poin 2 dengan drawing pen, untuk kotak dan bentuk-bentuk persegi lainnya dapat dibantu dirapikan dengan penggaris. Pastikan drawing pen tidak bocor, agar tidak malah merusak draft yang sudah dibuat.
Setelah poin 3 selesai, hapus draft pensil saat tintanya kering. Gunakan penghapus pensil yang bagus agar menghapusnya mudah dan hasil hapusannya bersih, karena proses menghapus ini bisa cukup membuat lengan pegal sehingga menjadi tak nyaman untuk melanjutkan proses berikutnya.
5. Membuat Detil Gambar
Buat detil gambar, hitamkan rambut (bila berwarna gelap), warna pakaian, rapikan bulu mata, arsir bagian yang gelap dengan memperhatikan efek pencahayaan, bentuk bayangan pose tokoh dan berbagai detil gambar lainnya.
6. Melakukan Koreksi
Terkadang setelah sampai pada gambar detil, baru ditemukan kesalahan-kesalahan gambar, seperti kedua mata yang tidak sejajar, ukuran tubuh antar tokoh yang tidak proporsional atau bahkan ekspresi wajah yang keliru. Jangan buru-buru melakukan koreksi saat menemukan kesalahan, pikirkan dulu koreksinya yang tepat agar satu gambar tidak sampai dikoreksi berulang-ulang. Usahakan semaksimal mungkin agar koreksi hanya dilakukan sekali saja. Tinta atau spidol warna putih dapat digunakan untuk menghapus tinta hitam dalam proses koreksi.
7. Menambahkan Screen Tone
Screen tone merupakan teknik yang terdapat pada komik dimana tone digunakan untuk mengisi bagian gambar dengan warna gelap dan terang ataupun dengan tekstur. Penggradasian warna juga dilakukan dengan teknik ini. Beberapa komikus jepang masih ada yang menggunakan kertas gosok seperti rugos untuk menambahkan screen tone pada gambarnya. Screen tone juga dapat ditambahkan dengan photoshop, scan dulu gambar yang sudah dibuat, kemudian tambahkan screen tone lewat photoshop.
8. Menambahkan Dialog
Setelah semua selesai, tahap akhir adalah memasukkan dialog. Bila dilakukan secara manual, tulis dulu dialognya dengan pensil untuk mengantisipasi keluar dari balon kata/kotak narasi. Tampilan dialog akan lebih indah bila dibuat dengan komputer, pilih font yang berbeda untuk kalimat biasa, kalimat sedih dan kalimat marah, itu dapat membantu menegaskan ekspresi tokoh yang telah digambar sebelumnya.
Contoh Draft (insert) dan Fina
http://www.alabn.com/8-langkah-yang-dapat-kamu-contoh-untuk-membuat-komik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar