- Trainee Mesti Belajar Bernyanyi. Tentu saja, bagaimanapun suara indah dan mengesankan akan jadi salah-satu modal utama dalam industri Kpop. Meski nanti juga akan kembali dilatih, namun alangkah baiknya untuk tetap belajar dan latihan vokal.
- Memiliki Nilai Utama Jika Bertalenta di Bidang Musik Lainnya. Yang satu ini di luar menyanyi. Misalnya menguasai alat musik tertentu, bisa menciptakan lagu, mampu menjadi komposer, dsb.
- Trainee Mesti Pandai Nge-Dance. Poin ini jadi begitu vital, apalagi kalau trainee-nya hendak bergabung dengan manajemen seperti SM, YG atau JYP. Kalau tak berbakat, trainee bisa belajar dan terus latihan.
- Belajar Akting. Skill yang satu ini sangat bermanfaat dalam pembuatan video klip. Atau, sekarang juga sedang ngetrend artis Kpop berubah jadi bintang drama Korea.
- Belajar Modelling. Bintang Korea biasanya akan menjadi model, duta, ambassador atau apapun itu untuk suatu produk. Kalau sudah memiliki bekal modelling, tentu segala sesuatunya akan lebih mudah. Jadi eksistensinya tidak bergantung pada musik dan drama saja.
- Lancar Bahasa Korea. Bagaimanapun bahasa akan menjadi penunjang komunikasi, sehingga hal ini penting untuk diperhatikan para trainee. Khususnya jika mereka datang dari luar Korea. Sebagaimana yang kita tahu, berbagai agensi atau manajemen Korea kerap membuka audisi internasional, sehingga membuka kesempatan bagi warga negara mana saja untuk bergabung.
- Belajar Bahasa Jepang atau Mandarin. Rata-rata idola Kpop sekarang debut juga dalam dua bahasa tersebut. Demikian dengan lagu-lagunya yang diterjemahkan dalam bahasa-bahasa itu.
- Siap Kalau-Kalau “Dibully” atau Dijadikan Bahan Candaan. Bukan bermaksud hendak menanamkan pikiran negatif, melainkan sebagai bentuk perhatian. Khususnya bagi trainee dari luar Korea atau yang masuk kaum minoritas. Sebab, come on… trainee tersebut akan menjadi orang asing di sana dan mesti menghadapi rival yang tak lain adalah pribuminya sendiri. Tapi tentu tidak semua orang seperti itu, ya. Kita tidak boleh men-judge. Hehe…
- Siap Berkompetisi. Masing-masing trainee tentu ingin dipilih untuk dikenalkan dan dipublikasikan sebagai salah-satu member grup anu. Namun ketatnya persaingan membuat mereka tak bisa terlalu lengah.
- Memutuskan Agensi yang Tepat. Daftar agensi/ manajemen/ label Korea sangatlah banyak. Biasanya mereka memiliki standar tersendiri untuk menentukan mana trainee yang lolos dan bisa segera melakukan debut. Misalnya SM Ent yang terkenal sangat memerhatikan tampilan fisik, JYP yang mengkolaborasikan cantik+ganteng dengan bakat, atau YG Ent yang cenderung lebih mengutamakan bakat dibanding penampilan.
- Trainee Mesti Melewati Tahap Audisi Dulu. Sudah disinggung sebelumnya, audisi yang digelar bisa bersifat internasional. Dan seperti audisi pada umumnya, tentu trainee mesti tampil di depan juri dan penonton serta siap-siap menelan apapun hasil akhirnya.
- Memperhatikan Penampilan Ketika Audisi. Banyak yang menyarankan untuk tidak ‘keterlaluan’ dan tidak terbuka juga. Tampilkan diri trainee yang natural, elegan dan enak dipandang.
- Make up-nya Sederhana (Light Make Up). Tips ini banyak dianjurkan, sebab biasanya juri ingin melihat penampilan trainee versi alami. Bukan sekadar cantik ketika dandan saja.
- Tanpa Kegigihan, Trainee akan Mudah Terjungkal. Jika satu kali audisi memberikan kegagalan dan kita menyerah, tertutuplah sudah.
- Usia Muda. Prioritas utama dari usia seorang trainee biasanya memang muda atau belia, sekitar usia belasan.
- Ramah, Sopan dan Bekerja Keras. Setidaknya attitude seperti itu yang mesti diterapkan seseorang ketika hendak menjadi trainee.
- Mengikuti Kecenderungan Sosok Idola Kpop. Industri Kpop cenderung tertarik dengan trainee yang memiliki postur ramping, bentuknya indah dan ideal.
- Pastikan Diri Bisa Mengatur Waktu. Mayoritas trainee masih usia sekolah. Namun mereka mesti menghadapi serangkaian pelatihan yang padat. Karena itu mesti dipikir-pikir lagi untuk membagi waktunya. Bagaimanapun, pendidikan dasar juga menjadi prioritas utama selain karier.
- Pertimbangkan Risiko Sebelum Melangkah Lebih Jauh. Trainee tak hanya akan bergelut dengan jadwal latihan yang padat, melainkan juga popularitas yang perlahan menanjak. Hal baik dari beken memang banyak, namun efek lainnya juga patut diwaspadai. Sebut saja paparazzi dan sasaeng yang kerap membuntuti.
- Mesti Berkarakter. Jika karakternya manja dan suka aegyo, tentu mesti natural. Ada juga yang terkenal fashionable, jarang senyum, ‘aneh’, tomboy, berkharisma, bersuara powerful, pendiam dan bikin penasaran, dsb. Yang lebih unik, kuat dan alami, mereka itu yang lebih disukai.
- Memiliki Style Sendiri. Dibutuhkan kreativitas untuk menampilkan agar tidak terkesan ‘begitu-begitu’ saja. Bisa kita lihat bagaimana para member boy atau girlband mengubah rambut mereka tiap musimnya. Intinya, dari style ini, kita akan terlihat sudah cukup serius atau belum untuk menjadi seorang performer.
- Usahakan Tidak Terlibat Dengan Suatu Kasus atau dengan Orang-orang yang Dianggap Kurang Baik. Bagaimanapun trainee juga sudah mengemban nama agensi. Jadinya cukup berisiko jika sebelum menjadi idola sudah sudah tersangkut sesuatu yang kurang baik. Pihak manajemen tentu tak akan segan-segan mendepak sebelum memutuskan debut.
- Dekat dengan Senior. Selain untuk ‘ikut popular’, juga sebagai wahana belajar yang menyenangkan. Bagaimanapun, senior sudah memiliki pengalaman yang lebih.
- Kesempatan Bertemu dengan Idola Korea Terbuka Lebar. Kalau mengikuti audisinya di BigHit, tentu bisa bertemu anak-anak the bangtan boys aka BTS. Kalau di CUBE, ada Beast. Di Starship ada Sistar, dsb.
- Trainee Mesti Kuat Mental. Tentu hal yang serius jika kita ‘dikontrak untuk patuh’ pada aturan agensi. Semisal siap untuk jauh dari keluarga, sahabat dan tak terikat hubungan asmara dengan siapapun. Belum lagi dari ujian luar seperti pesaing dan haters. Namun semua kesulitan itu akan sedikit lebih mudah manakala kita memiliki kepribadian yang tangguh.http://www.rosediana.net/2015/08/25-hal-yang-perlu-diketahui-tentang-trainee-kpop/
Senin, 19 September 2016
25 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Trainee KPop
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar